Orang Jepang menilai perkawinan sekarang ini tidak lah penting
Beberapa waktu lalu kami pernah menuliskan sebuah artikel dimana jumlah populasi bayi di Tokyo dan Jepang keseluruhan mulai menurun.
Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin ditahun 2040 Jepang akan punah. Selain itu, berdasarkan survey yang dilakukan pemerintah di bulan Desember silam, membuktikan jika 40% remaja di Jepang tidak terlalu perduli dengan hubungan asmara yang menurut mereka terlalu rumit.
Hal ini semakin memperkuat sebuah survey tentang pernikahan yang pernah dilakukan oleh sebuah majalah yang bernama Joshi Spa! dua tahun silam. Hasilnya, 33% dari 37,610 responden menyatakan jika pernikahan tidak penting bagi mereka.
Salah satu responden mengatakan, “Saya membenci anak-anak untuk selamanya dan saya tidak pernah berpikir untuk memilikinya. Jadi, tidak ada gunanya untuk menikah.”
Responden lainnya mengatakan, “Jika kita lajang, kita bisa menggunakan uang yang kita punya sesuka hati, dan tidak perduli berapa banyak kita menghabiskan uang untuk hobi kta, tidak ada satupun yang akan protes, kita akan hidup dengan ketenangan sendiri. Tapi jika kita menikah, semuanya akan hilang. Jadi, saya ingin bertanya, apakah ada manfaat dari pernikahan?”
Joshi Spa! mencoba membagi survey dengan mengkategorikan usia, hasilnya menunjukan jika kelompok yang tidak tertarik dengan pernikahan adalah orang-orang yang berusia 30 tahunan, 40% dari mereka dengan tegas mengatakan “NO!”.
Sementara 39.1% dari orang yang berusia 20 tahunan serta 35.9% yang berusia diatas 40 tahun juga tidak tertarik dengan pernikahan.
Hasil ini mendapatkan banyak respons yang beragam di internet dan kebanyakan dari mereka nampaknya juga setuju jika pernikahan sesungguhnya tidak lah terlalu berguna. Berikut beberapa komentar tersebut:
– Menjadi bangkrut
– Mungkin lebih baik tidak menikah dengan seseorang yang memikirkan keutungan dan kerugian, kecuali Anda ingin menjadi ATM
– Manfaat (pernikahan) hanya untuk menjaga penampilan dan bertanggung jawab secara soial. Kebutuhan pernikahan seperti di masa lalu akan semakin berkurang.
– Saya sudah menikah. Tapi, jujur, sebaiknya jangan dilakukan, kecuali untuk (mempunyai) anak. Saya cinta anak-anak saya.
– Semua orang disekitar saya yang berusia 30’an, 40’an atau 50’an, semuanya bercerai. Saya tidak mendengar apa-apa tentang alasannya kecuali masalah perselingkuhan yang bodoh. Selain bekerja bersama untuk membesarkan anak, saya tidak melihat ada manfaatnya dari pernikahan.
– Akan bagus jika Anda menikah dengan seseorang yang diinginkan. Tetapi bertindak lebih lanjut seperti memburu (pasangan) saya rasa itu tidak dibutuhkan.
Dengan beberapa fakta dan survey yang sudah sering dilakukan, pemerintah Jepang rasanya memang perlu bekerja keras untuk merubah pemikiran sebagian penduduknya tentang hubungan asmara dan pernikahan. Karena cepat atau lambat hal ini akan menjadi masalah yang besar untuk negara.
EmoticonEmoticon